Depakote Secara Parah Meningkatkan Risiko Kanker (Efek Samping Depakote) – cchrflorida.org

Sumber artikel dari Citizens Commisions of Human Rights Florida: www.cchrflorida.org/depakote-severely-heightens-cancer-risk

Depakote adalah sebuah obat antikonvulsan psikiatri yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan seseorang terkena jenis-jenis kanker tertentu. Obat ini digunakan sebagai obat penenang untuk episode manik, hiperaktivitas, migrain, dan serangan epilepsi.

Di antara efek samping serius lainnya, mengonsumsi Depakote akan menghasilkan kekurangan vitamin D dalam tubuh. Obat ini membuat hati mengeluarkan lebih banyak vitamin D daripada yang diperlukan dari sistem tubuh. Vitamin D itu penting untuk kekuatan tulang karena membantu menciptakan kalsium dari asupan makanan seseorang. Terlalu sedikit vitamin D dapat menyebabkan tulang rapuh atau melemahnya tulang dan kelainan bentuk tulang. Webmd.com juga menyatakan:

“Tingkat vitamin D dalam darah yang rendah telah dikaitkan dengan hal-hal berikut:

  • Peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular
  • Gangguan kognitif pada orang dewasa yang lanjut usia
  • Asma berat pada anak-anak
  • Kanker.”

Kanker. Selain berkontribusi pada struktur tulang yang kuat dan kokoh, vitamin D secara aktif mengatur pertumbuhan sel dan membedakan sel-sel tersebut. Studi baru menunjukkan bahwa vitamin D bahkan sampai lebih jauh untuk membunuh sel-sel kanker. Lebih baik lagi, vitamin D lebih dari sekadar tindakan pencegahan kanker. Tumor kanker membutuhkan pembuluh-pembuluh darah baru untuk memasok nutrisi untuk pertumbuhan tumor, tetapi vitamin D menghambat pembentukan pembuluh-pembuluh darah muda yang kecil itu.

Jadi, apa yang bisa terjadi ketika Depakote membuat kekurangan vitamin D? Cancertreatmentmx.com berkata:

“Studi klinis sekarang menunjukkan kekurangan vitamin D dikaitkan dengan empat kanker paling umum: payudara, prostat, usus besar, dan kulit.”


-Komentar Saya (Sebagai Pasien Kesehatan Mental)-

Nah, sudah bisa dilihat pada tulisan di atas bahwa depakote merusak fungsi hati dengan membuang lebih banyak vitamin D, yang penting untuk mencegah kanker. Tanpa vitamin D yang cukup, seseorang berisiko tinggi untuk terkena kanker.

Saya seram juga baca komentar-komentarnya di artikel itu. Masa’ pemakaian 3 bulan saja ada yang sudah terkena kanker payudara? Anak 15 tahun sudah terkena leukimia? Kanker usus besar dan kantong empedu setelah 20 tahun pemakaian?

Rasanya jadi ingin putuskan obat ini. :’)

Tetapi sebelum saya bisa lepas dari obat itu, saya harus punya strategi untuk mengelola/menghadapi perasaan negatif dengan coping mechanism yang sehat, baru nanti dosisnya dikurangi secara pelan-pelan dan sedikit-demi-sedikit sampai habis di bawah pengawasan dokter, atau withdrawal symptoms (gejala putus obat) akan datang menyerupai gejala-gejala lama.

Mekanisme koping yang sehat misalnya dengan video EFT tapping, video meditasi untuk pikiran yang berisik, meditasi mindfulness, breathing techniques, jalan pagi setiap hari, belajar cara berpikir yang rasional, CBT, DBT, mengingat bahwa perasaan itu tidak kekal dan akhirnya akan berlalu, releasing and letting go (acceptance/penerimaan), atau juga banyak cara lainnya untuk itu. https://hellosehat.com/mental/stres/mekanisme-koping/

Dan artikel ini menyatakan bahwa kondisi saya harus stabil dulu, yakni ketika saya sudah menyesuaikan diri dengan obat, tidur yang baik, makan teratur, melakukan olahraga teratur, dan berada di bawah pengawasan medis yang kompeten.

Mungkin saya harus ikut terapi psikolog dulu. 😁

Jadi untuk sementara, untuk mengatasi kekurangan vitamin D yang disebabkan oleh obat ini, saya minum suplemen vitamin D secara teratur, yang saya punya 1000 mg/25 mcg. Berjemur secukupnya di sinar matahari juga bagus. Saya juga minum suplemen kalsium, karena obat ini juga merampas nutrisi tersebut dari tubuh dan membuat gigi keropos.

Serta untuk menjaga fungsi hati, saya minum suplemen milk thistle, atau bisa pakai suplemen hati lainnya yang dapat menjaga fungsi hati.

Saya juga diberi multivitamin oleh Mama setiap hari, yang membuat tubuh saya tetap sehat meskipun terkena berbagai efek samping dari obat-obatan psikiatris yang saya pakai.

Saya juga minum omega-3 dan suplemen/herbal lainnya yang bermanfaat untuk gejala-gejala dan penyakit yang saya alami.

Jika misalnya perlu meneruskan obat ini, bisa minta untuk dimonitor/diperiksa secara rutin kadar vitamin D dalam darahnya, serta menjaga asupan vitamin D dan suplemen hati seperti di atas. Saya juga bisa minta untuk ganti obat. Saya masih belum tahu secara pasti masa depan treatment saya, karena saya juga masih di tengah-tengah proses pengobatan.

(Update: Saya memulai tapering (mengurangi secara bertahap sampai habis) obat-obatan saya satu demi satu dengan pengurangan 10% per minggu per 21 Agustus 2021 setelah 6 bulan pemakaian. Sejauh ini saya masih tidak apa-apa.)

Kesimpulannya, kita harus sadar dan mengetahui secara betul obat-obat yang kita pakai dan bahwasanya obat memiliki efek samping yang harus diketahui agar bisa diatasi/ditangani dengan baik oleh kita semua. Sehat selalu… 😊


Semoga bacaan ini bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, jika ada yang ingin menambahkan atau membenarkan, silakan tulis di kolom komentar di bawah. Terima kasih! 🙌


I am not a doctor or a health expert. Always consult your doctor for medical advice.

Saya bukanlah dokter maupun ahli kesehatan. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk saran medis.


depakote, depakote er, divalpi ec, divalproex sodium, efek samping divalproex sodium, falpro, forlepsi er, ikalep, velpraz, sodium valproate, valproic acid, kanker, risiko, resiko, efek samping, akibat samping, akibat tambahan, efek tambahan, vitamin d, kekurangan vitamin d

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started